RUMAH TUHAN - Jika Engkau Membangunnya - DIA akan datang


Mari Bangun Rumah Tuhan


Siapakah yang pertama kali mengungkapkan ajakan ini? Zerubabel? Atau Ezra atau Nehemia? Bukan ketiganya! Lalu siapa? Allah sendiri! Bacalah dengan saksama pembukaan kitab Ezra, khususnya dekrit yang dikeluarkan oleh raja Koresh:

Beginilah perintah Koresh, raja Persia: segala kerajaan di bumi ini telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda.

Siapa di antara kamu yang termasuk umat-Nya, Allahnya menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem. Yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem.

Dan setiap orang yang teritnggal, di mana pun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persem-bahan suka rela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem” (Ezra 1:2-4).


Orang Kaya Baru (OKB) seringkali membangun banyak rumah tanpa tujuan yang jelas. Akan tetapi, Allah kita bukan OKB,


ALLAH MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS

KEITKA MEMERINTAHKAN PEMBANGUNAN RUMAH TUHAN


Kitab Ezra mengungkapkan sedikitnya tiga tujuan Allah. Tujuan Allah yang pertama dalam membangun Rumah Tuhan adalah:


1. Sebagai Tempat Kediaman Allah di bumi ini (Ezra 6:19-22)

Allah memang maha hadir. Dia ada di mana-mana. Akan tetapi, sejarah suci Alkitab mengungkapkan berulang kali bahwa Allah memilih untuk menyatakan kehadirannya yang penuh kemuliaan secara lebih nyata di “Bait-Nya” yang kudus.

Ketika Kemah Suci selesai didirikan, diceritakan:

Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Suci” (Kel 40:34-35)

Ketika Bait Allah Salomo selesai ditahbiskan, disaksikan:

“Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan, sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah” (2 Taw 5:13-14).

Betapa besar kerinduan Allah untuk memiliki tempat kediaman di bumi ini! Lihatlah siapa saja yang digerakkanNya untuk membangun Rumah tersebut:

Dia menggerakkan bupati Tatnai dan Syetar-Boznai serta rekan-rekannya (Ezr 6:13)

Dia menggerakkan Raja Koresh, raja Darius dan raja Artahsasta (Ezr 6:14b)

Sebesar kerinduan bapa di bumi ini untuk dapat selalu berkumpul dengan anak-anaknya; demikianlah kerinduan Bapa di Surga untuk dapat selalu berkumpul dengan anak-anak-Nya, bahkan jauh lebih besar lagi. Sebesar kerinduan seorang anak untuk berkumpul dengan bapa dan saudara-saudarinya; demikianlah kerinduan seorang anak Tuhan untuk berkumpul dengan Bapa Surgawi dan saudara-saudarinya di Rumah Allah.

Pada zaman ini, Apakah Allah masih memiliki kerinduan untuk dapat selalu berkumpul dengan anak-anaknya? Tentu saja! Bahkan kemungkinan besar jauh lebih besar lagi! Mengapa? Karena anak-anaknya seringkali tenggelam dalam berbagai kesibukan pada hari-hari lain! Bagaimana dengan Saya dan Saudara? Apakah kita juga rindu untuk selalu berkumpul dengan Bapa Surgawi dan saudara-saudari seiman yang lain?

Sebuah survey yang diadakan oleh Lembaga Sabda dan dimuat dalam situs i-Humor, membagi jemaat menjadi enam jenis:

1. JEMAAT PERUSAK -- Tukang berantem dan tukang kritik, termasuk yang membaca humor ini yang merasa tersinggung.

2. JEMAAT SPONS -- Jemaat yang menyerap semua berkat dan fasilitas yang disediakan gereja tanpa mau memberikan-nya kembali.

3. JEMAAT TAHUNAN -- Hanya muncul pada saat Paskah dan Natal untuk memastikan apakah gereja-nya masih ada di situ.

4. JEMAAT BUTUH -- Hanya datang saat di baptis, pemberkatan nikah dan upacara kematian (bisa sebagai yang di-upacarai ataupun yang mengadakan upacara ).

5. JEMAAT SPONSOR -- Menolong gereja bila dibutuhkan, tetapi belum tentu ia ke gereja.

6. JEMAAT PENYANGGA -- Jemaat yang datang dan menyembah secara teratur, memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang.

Saudara-saudariku, jadilah jemaat penyangga, agar Rumah Tuhan dapat tegak bahkan kokoh berdiri.

Tujuan Allah yang kedua dalam membangun Rumah Tuhan adalah:


2. Sebagai Bengkel Perubahan Hidup (Ezra 6:19-22a)

Jika memang tidak ada satu pun yang terjadi secara kebetulan? Me-ngapa Allah mengaitkan penahbisan Bait Allah dengan perayaan Paskah ? Apa yang kita ingat ketika mendengar kata “Paskah”?

Paskah Perjanjian Lama mengingatkan kita tentang

Di tengah ratapan kematian anak-anak sulung Mesir, ada doa syukur karena anak sulung Israel luput dari maut.

Keluarnya bangsa Israel sebagai budak di Mesir menuju Tanah Perjanjian yang dianugerahkan Allah sebagai milik mereka.

Paskah Perjanjian Baru mengingatkan kita tentang:

Kebangkitan Kristus dari kematian.

Bangkitnya pengharapan baru di hati murid-murid yang sebelum dicekam ketakutan dan keputuasasaaan.

Baik Paskah PL maupun PB sama-sama menggarisbawahi “Perubahan Hidup”. Dalam satu arti Rumah Tuhan itu seperti sebuah bengkel:

Mobil penyok masuk, keluar sudah mulus lagi.

Mobil mogok masuk, keluar sudah bergerak kembali.Mobil

Mobil ngadat masuk, kelaur sudah ganti suku cadang atau mesin baru.

Apa yang terjadi di Rumah Tuhan?

Orang yang dibelenggu dosa datang; dia pulang dengan kemerdekaan dari Tuhan,

Orang yang lemah datang; dia pulang dengan kekuatan baru dari Tuhan.

Orang sakit datang; pulang dengan kesembuhan.

Orang yang frustasi darang; pulang dengan pengharapan baru.

Iblis tahu kenyataan ini. Itulah sebabnya, dia berusaha dengan segala cara untuk menghambat pembangunan Rumah Tuhan. Jika usaha tersebut gagal, dia menjalankan segala tipu muslihat agar orang-orang sekedar datang-pergi atau keluar masuk Rumah Tuhan, tetapi tanpa perubahan hidup.

Mari kita patahkan tipou muslihat Iblis itu! Izinkan kasih, kuasa, dan kemuliaan-Nya dinyatakan sampai Rumah Tuhan berdiri tegak dan melaluinya akan banyak orang yang diubahkan kehidupannya.

Tujuan Allah yang ketiga dalam mebangun Rumah Tuhan adalah


3. Sebagai Tiang Pancang Bendera Kerajaan-Nya.

Di antara sekian banyak bawaan yang lain, para pendaki gunung selalu membawa bendera negaranya. Mereka terus bawa bendera itu melewati perjuangan yang penuh dengan tantangan dan bahaya. Begitu sampai di puncak, yang pertama mereka lakukan adalah mereka menancapkan bendera negaranya. Setelah itu, terlepas dari perjuangan demi perjuangan berat yang harus mereka jalani, mereka akan mencari gunung demi gunung yang lain untuk didaki sampai ke puncak dan kembali mereka tancapkan satu bendera di sana. Bendera itu berkibar-kibar dan dari jauh orang dapat melihatnya.


Coba simak lagi bagaimana bangsa Israel merayakan penahbisan Bait Allah, terutama ayat 17,

Untuk penahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.

Bayangkan ketika korban-korban bakaran yang sedemikian banyak ini dipersembahkan kepada Allah. Pagi, siang, malam asap mengepul ke atas mengungkapkan kerinduan agar Allah berkenan untuk menerima-Nya dan untuk memerintah kembali di antara umat-Nya.

Pada zaman Perjanjian Baru, gereja-gereja memang tidak lagi mempersembahkan korban-korban bakaran. Akan tetapi, di setiap gereja Tuhan dipanjatkan kepada Allah

Pujian dan Penyembahan,

Doa pengagungan dan Pemujaan,

Persembahan syukur dan Penyerahan diri,

Permintaan yang Tulus agar Allah berkenan untuk berbicara dan menyatakan kehendak, rencana dan pimpinan-Nya.


Ingatlah bahwa Doa Bapa Kami yang diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus diawali dengan permohonan, “Bapa kami di dalam Surga, dikuduskanlah Nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah Kehendak-Mu!”

Oleh karena itu, saudara-saudariku, perjuangan kita tidak kalah berat bahkan bisa saja lebih berat dari para pendaki gunung. Akan tetapi, camkanlah bahwa kita memiliki tujuan yang jauh lebih besar. Mari tetap bergandeng tangan sampai gereja Tuhan berdiri dan di atasnya bendera Kerajaan Allah dikibarkan. Kita tidak membangun rumah Tuhan untuk mengangungkan nama seseorang, atau memashurkan nama gereja atau denominasi, tetapi mengembangkan Kerajaan Allah.

(Disalin dari renungan pada rajawali ministry.com - Terimakasih banyak)

---------------------------------

Mari apabila kita telah membaca dan mengerti....arti dari kehadiran Rumah Tuhan... ayo ini adalah waktu dan kesempatan yang telah Tuhan sediakan bagi kita semua untuk ambil bagian dalam menghadirkan kerajaan dan kemuliaan Allah ditengah dunia dan wilayah kita... TUhan Yesus memberkati



Labels : free wallpaper art wallpapers black supercar wallpapers cantik MotoGP car body design